Creative Media, Design, Photography and other related things.

Personalie

Selasa, 18 Juni 2013

MY TRUE FRIEND




Aku mengagumi sosok “GUN” (Mario Maurer) yang berperan dalam film my true friend. Di dalam film itu ia menjalankan peran sebagai anak yang gak pernah mendapatkan perhatian orang tuanya. Orang tuanya hanyalah memikirkan kerja kerja dan kerja terus. Sampe-sampe ia sangat membenci orang tuamya yang tidak pernah memikirkan anaknya.  
Gun memang suka berkelahi, tapi ia selalu membela kebenaran dan selalu mengingatkan temannya jika temannya berperilaku salah. Walaupun itu bakal bikin temannya marah tapimunkin itu adalah resiko pikirnya. Dan kata-kata yang tak pernah kulupakan dari film itu adalah “persahabatan itu gak hanya 1 atau 2 hari saja , tapi selamanya”. Entah darimana ia mendapat prinsip hidup seperti itu ha.....ha....ha..... namanya juga film.
Gun juga berprinsip kalau jangan pernah bikin sahabat  kita bersedih gara-gara tingkah laku kita,buatlah mereka bahagia. Bahkan sanpe segitunya ketika ia udah dalam keadaan tertusuk.ia masih sempat berpura tak kena apa-apa. Ia masih menyanggupkan siri untuk bangun berdiri tegak untuk menyambut kemenagan temanya dalam menghadapi musuh. Ia juga masih sempat menyetir mobilnya  untuk menemui salah satu fans.nya tapi akhirnya ia pingsan karena kehabisan darah dan akhirnya ia pun meninggal  karena jantungnya udah gak bisa berdetak lagi.
Jadi kesimpulannya hanya karena ia gak ingin sahabatnya bersedih ia rela mengorbankan nyawanya , ia rela berkorban sebegitu besarnya. Banyak pelajran yang dapat aku petik dari film ini. Itung buat koleksi prinsip hidup, karena aku lagi kebingungan cari prinsip hidup yang baik dan bagus buat aku lakukan. Karena aku juga sadar kalo gak semua prinsip hidup yang baik dan benar itu dapat dilakukan oleh diri kita. Karena kita juga punya fisik dan psikis yang berbeda untuk memilih sebuah prinsip hidup

Senin, 17 Juni 2013

pagi ini aku bakal ngisi blog ku dengan sebuah tulisan tangan, karya aku yang mungkin hanyalah sebuah uneg" dalam diri ku he...he....he...
tapi sebenernya aku juga bingung buat blog itu meh tak isi apa. tapi gak apalah itung-itung buat ngisi waktu luang sehabis UKK lagiann di sini internet gratis sepuasnya
Dimana lagi kalo bukan di tempat sekolahku SMK N 2 tmg. fasilitas sudah lengkap tinggal diri kita aja yang mau berkreasi apa aja sesuka hati
em.... ngmong-ngomong dari tadi sebenernya aku pengen cerita tentang kehidupan di keluarga ku. kog jadi ngelantur" kayak gini ya???
ya udah dech daripada penasaran aku mulai aja ya ceritanya he....he.... (kebanyakan basa basi) tapi asyik kan??? (tukang ngarep)
okey start disini aja ya .....
aku dilahirkan dari sebuah keluarga sederhana dan harmonis (mungkin). Bapak ku adalah orang berpolitik karena alhamdulilah sampe saat ini beliau masih menjadi pemimpin di dusun ku. Ia adalah orang super galak dan ganas dalam keluargaku, orang nya berprinsip hidup kuat dan khawatir banget ama anak cewek satu-satunya , yang itu pastinya adalah aku. bapakku dilahirkan dari keluarga sederhana tapi ada minusnya sich. Ia di sekolahkan hanya sampe SD oleh nenek ku.
setelah sekolah SD bapak ku kerja di Temanggung, jadi tukang momog anak kecil yah kayak baby suster gitu tapi cowok wakaka.... . Masa muda bapakku sama dengan anak jaman sekarang ya kayk gitulah anak jaman sekarang
mabuk? iya
nyewek? parah
yang lain banyak lagi, gak bisa aku sebutin satu persatu dech.
tapi yang aku kagumi darinya adalah prinsip hidupnya. tapi kegiatan masa muda bapakku gak dihabiskan dengan gitu gitu doank kok ia juga mencari ilmu kehidupan (aku menyebutnya itu, entah bapakku nyebut apa?)
ilmu kehidupan yang dimaksud adalah prinsip hidupnya.
Dari tadi perasaan ngomongnya prinsip hidup terus, hehehe... bingung ndak mau nulis apa.????
semasa muda bapakku  ia rajin puasa, tahajjud, dzikir. entah apa tujuan beliau melakukan itu, tapi yang aku heran adalah kenapa aku sebagai anaknya yang terbesar belum tahu sepenuhnya tentang prinsip hidupnya????
mungkin yang ku tau adalah 20 % dari 100 %
beberapa yang ku tahu adalah:
1. gak boleh merepotkan orang lain, lebih baik diri kita aja yang direpotkan
2. kalo bisa apapun yang orang lain mau pinjem dari kita harus dikasih
3. jangan lupa harus bisa bikin orang kail seneng
dan yang lainnya gak tau dech, soalnya aku juga gak terlalu deket dengan bapakku aku cenderung dekat dengan ibuku.
terkadang orang tuaku sering membeda-bedakan aku dengan adikku, ia memang adik terhebat yang aku miliki. ia sering meniru semua tingkah laku aku, kalo aku bangun siang ya ikut bangun siang. kalo aku tidur jam 5 pagi setelah sahur ya ikut tidur lagi , gak mau bangun.
semuanya ikut"an aku.
aku pengen  jadi kakak yang baik , kakak yang selalu dapat dicontoh olehnya
tapi gimana ya caranya??? aku sering sebel ngeliat tingkah lakunya.


Minggu, 16 Juni 2013

kisah orang SUKSES yang mulai dari NOL



kisah orang SUKSES yang mulai dari NOL


Salah satunya adalah Susi Pudjiastuti, potret sukses pengusaha wanita tanpa jalur pendidikan formal. Merasa sekolah tidak bisa mengakomodasi keinginannya, Susi Pudjiastuti memilih drop out saat kelas dua SMA dan bekerja di pelelangan ikan di Pangandaran, Jawa Barat. Pilihan nekadnya ini, ternyata mampu mengantarkan nasibnya menjadi juragan ekspor ikan beromzet milyaran rupiah per bulan dan pemilik dari maskapai penerbangan Susi Air dengan 12 pesawat Cessna Grand Caravan, hanya dengan modal awal 750 ribu rupiah.

Pada tahun 2000, Susi membuat terobosan baru bidang pengangkutan ikan, yaitu dengan pesawat terbang untuk mempercepat pengangkutan ikan segar. Tekad yang keras untuk menjadi pengusaha juga menghinggapi benak Budiyanto Darmastono. Lulusan D3 Akuntansi UGM yang berasal dari keluarga guru ini, tak puas bekerja sebagai pegawai bidang akuntansi, dengan penghasilan yang menurutnya“hanya begitu-begitu saja”. Bersama istrinya, Budiyanto terus berpikir keras mencari-cari bidang usaha yang cocok dan bisa dikerjakan berdua. Ide bernas pun mampir di pikirannya saat menyadari, bahwa bisnis kurir sangat potensial.

Perusahaan di bidang usaha courier service juga masih sedikit dan sebagian besar dikerjakan secara manual. Bermodalkan uang 24 juta hasil meminjam saudara dan temannya, Budiyanto menyewa sebuah rumah kontrakan untuk dijadikan kantor bernama PT. NCS. Gagasan briliannya saat itu adalah mengandalkan 2 komputer untuk mempercepat sistem database dan pelaporan.“Saat itu saya lihat dari sejumlah perusahaan kurir, masih memakai sistem manual. Maka saya berpikir bahwa sistem computerized pasti akan lebih cepat, tepat dan dipercaya klien”ujar Budiyanto.

Saat ini, berkat kerja keras dan komitmen menjaga kepercayaan para klien, PT. NCS telah memiliki 3000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan omzet sekitar 9 miliar rupiah per bulan. Sementara keputusan untuk tidak mengikuti jalur“mainstream”sarjana saat ini, yaitu menjadi karyawan selulus kuliah, mendorong empat sekawan dari Yogyakarta memilih berwiraswasta. Eko Yulianto, Fath Aulia Muhammad, Asyari Tamimi dan Febri Triyanto tak malu-malu memulai usaha berjualan stick singkong goreng. Bermodalkan sebuah gerobak berwarna merah kuning bermerk Tela-tela, mereka berempat mampu menarik konsumen penyuka cemilan gorengan.

Obsesi mereka mengangkat derajat singkong supaya“selevel”dengan cemilan impor, juga didorong alasan untuk memberdayakan para petani singkong. Pengalaman berlari-lari mendorong gerobak sambil menenteng wajan berisi minyak goreng karena dikejar-kejar Satpol PP saat pertama kali berjualan, tak mematahkan semangat mereka. Hanya dalam waktu 2 tahun, sekitar 1200 outlet Tela-tela di seluruh Indonesia, telah memberikan omzet bagi 4 sekawan ini 2-3 Miliar per bulan.

Berawal pada hobi bermain skateboard, mendorong Rizky Yanuar dan 2 temannya membuat sendiri kaos, jaket dan aksesoris bernuansa komunitas skateboard pada 1998. Bermodalkan uang patungan sebesar 200 ribu rupiah, mereka bertiga memproduksi sendiri jaket dan kaos bermotif skateboard. Kegiatan yang awalnya hanya sebagai hobi itu, ternyata terus berlanjut hingga mereka lulus kuliah. Promosi lewat mulut ke mulut kepada sesama komunitas skateboard, berkembang ke jalur distro dan akhirnya memiliki sebuah toko showroom khusus berbendera Ouval Research. Ketekunannya untuk bertahan di segmen khusus anak muda, dibarengi inovasi dalam segi desain secara terus menerus, membuahkan 4 outlet di Bandung dan Jakarta, serta 100 distributor di seluruh Indonesia yang mengalirkan omzet 1-2 miliar per bulan.

Semoga kisah-kisah diatas bisa menjadi inspirasi anda dan membuka hati anda untuk bangkit dan berusaha!!

Jumat, 14 Juni 2013

Pada suatu hari Dr. Arun Gandhi, cucu Mahatma Gandhi, memberi ceramah di Universitas Puerto Rico. Ia menceritakan suatu kisah dalam hidupnya:
Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orangtua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, ditengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika Selatan. Kami tinggal jauh di pedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.
Pada suatu saat, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya mengerjakan beberapa pekerjaan tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.
Pagi itu setiba di tempat konferensi, ayah berkata ”Ayah tunggu kau di sini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.”
Segera saja saya menyelesaikan pekerja-pekerjaan yang diberikan oleh ayah dan ibu. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjuk pukul 17.30, langsung saya berlari menuju bengkel mobil dan buru-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18.00!!!
Dengan gelisah ayah menanyai saya ”Kenapa kau terlambat?”. Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton bioskop sehingga saya menjawab, ”Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.”
Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan ayah tahu kalau saya berbohong. Lalu ayah berkata, ”Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan engkau sehingga engkau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarkanlah ayah pulang berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik.”
Lalu dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap dan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami beliau hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.
Sejak itu saya tidak pernah berbohong lagi. Seringkali saya berpikir mengenai kejadian ini dan merasa heran. Seandainya ayah menghukum saya, sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapat sebuah pelajaran mengenai mendidik tanpa kekerasan ? Kemungkinan saya akan menderita atas hukuman itu, menyadarinya sedikit dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru terasa kemarin.
Itulah kekuatan bertindak tanpa amarah dan kekerasan.
-
Lihat bagaimana Ayahnya Dr. Arun Gandhi tidak bertindak ceroboh dgn amarah, tapi beliau dgn bijaksana menintrospeksi dirinya sendiri, menghukum dirinya sendiri tapi tidak menyalahkan perilaku anaknya yg keliru karena dia ingin mengajari anaknya dgn contoh Teladan yg baik, bukan dgn amarah apalagi sampai memukul anaknya.
Kalau kita berusaha memahami orang lain tanpa mengharapkan orang lain memahami kita